Pengertian dari Imunisasi Cathc Up (Kejar) Untuk Balita
Pengertian dari Imunisasi Cathc Up ( kejar )
Imunisasi Kejar ( Catch Up ) merupakan kegiatan memberikan Imunisasi Kepada Bayi yang belum menerima Dosis Vaksin sesuai usia yang di tentukan pada jadwal Imunisasi Nasional .
Imunisasi Kejar dapat di berikan pada anak sampai usia 36 Bulan.
BCG
Vaksin BCG di suntikan Intrakutan segera setelah lahir atau sebelum usia satu ( 1 ) bulan . Jika Imunisasi BCG tidak dapat di berikan setelah waktu tersebut, pemberianya harus segera sebelum terpapar Infeksi.
Bayi dari Ibu TB aktif : BCG di tunda sampai terbukti bayi tidak terinfeksi TB ( tuberculosis ), Namun bayi di berikan therapi pencegahan TB. Usia 3 bulan atau lebih BCG di berikan bila uji tuberkulin Negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia di faskes terdekat BCG tetap di berikan namun bila timbul reaksi Lokal cepat pada minggu pertama harus di lakukan pemeriksaan lanjutan Untuk di Diagnosis TB.
Pentabio
DPT - HB - Hib
Vaksin DTP
Vaksin DTwP atau DTaP Di suntikan IntraMuskular , dapat Di berikan Mulai usia 6 minggu . DTaP dapat di berikan pada usia 2,3,4 bulan atau 2, 4, 6 bulan . Booster pertama usia 18 Bulan . booster berikutnya usia 5 - 7 tahun dan 10 - 18 tahun atau pada BIAS SD murid kelas 1 ( DT/DTap ) , Kelas 2 TD atau TDaP , Kelas 5 TD atau TDaP.
Vaksin Hepatitis B atau HB
vaksin HB monovalen di suntika intramuskular pada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam , di dahului penyuntikan Vitamijn K1 minimal 30 menit sebelumnya. Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2000 g, Imunisasi Hepatitis B sebaiknya di tunda sampai saat usia 1 bulan atau saat pulang dari Rumah sakit kecuali bayi dari Ibu HBsAg Positif dan bayi Bugar Berikan Imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak di hitung sebagai Dosis Primer , berikan tambahan 3 dosis vaksin ( Total 4 dosis )
Untuk bayi yang lahir dari Ibu HBsAg positif : Berikan vaksin Hepatitis B dan Hepatitis B Imunoglobulin ( HBsAg ) pada paha yang berbeda , segera mungkin dalam waktu 24 jam setelah lahir tanpa melihat berat bayi pemberian HBsAg setelah 48 jam efikasinya menurun.
Bila terlambat di berikan HBsAg masih dapat di berikan sampai 7 hari. bayi perlu di periksa anti HBs pada usia 9 - 12 bulan . Jika dosis terakhir terlambat tes di lakukan 1 - 2 bulan setelah dosis terakhir .
Vaksin Hepatitis B juga di berikan usia 2,3, 4 bulan atau pada usia 2,4,6 bulan .
Vaksin Hemophilus Influensa B . Vaksin Hib, merupakan vaksin Inaktif, disuntikan Intramuskular dalam bentuk kombinasi sesuai jadwal vaksin Pentavalen atau heksavalen DTwP atau DTaP di berikan pada usia 2,4,6 bulan atau 2,3,4 bulan dan usia 18 bulan .
Aturan pemberian
Imunisasi bagi anak usia 9 – 36 Bulan yang terlambat mendapatkan Imunisasi
Dasar dan Lanjutan .
Jenis
Imunisasi |
Total
Jumlah Keterangan Dosis yang harus di berikan |
Keterangan |
BCG |
1 Dosis |
Paling lambat Usia 11 Bulan |
OPV |
4 Dosis |
Interval minimal antar Dosis adalah 4 minggu |
IPV |
1 dosis |
Di berikan segera Ketika Bayi datang ke tempat pelayanan |
DPT-HB-Hib |
4 Dosis ( 3 Dosis Imunisasi dasar dan 1 dosis Umunisasi lanjutan ) |
Anak Usia 9 – 12 Bulan : 1. Interval minimal dosis pertama dan kedua adalah 4 minggu ( 1 bulan ) 2. Interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 4 minggu ( 1 bUlan ) 3. Interval minimal dosis ketiga dan ke empat adalah 12 Bulan. |
|
|
Anak Usia lebih dari 12 Bulan – 36 Bulan : 1. Interval Minimal dosis Pertama dan kedua adalah 4 minggu atau 1 Bulan . 2. Interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 6 bulan 3. Interval minimal dosis Ketiga dan ke empat adalah 12 Bulan . |
Campak Rubela |
2 Dosis ( 1 Dosis Imunisasi Dasar , 1 Dosis Imunisasi lanjutan |
Interval minimal antara dosis pertama dan kedua adalah 6 bulan. |
PCV |
2 Dosis |
Minimal interval dosis adalah 8 minggu |
JE |
1 Dosis |
Di berikan pada sasaran yang tinggal di daerah endemis, apabila anak usia > 10 Bulan belum mendapatkan 1 dosis maka di berikan segera ketika bayi/Baduta datang ke tempat pelayanan. |
|
|
Aturan pemberian imunisasi bagi anak usia 9 – 36 Bulan yang terlambat mendapatkan Imunisasi dasar dan Lanjutan . |